Gaung pembebasan
Konstantinopel telah bergema di kalangan kaum muslimin semenjak Rasulullah SAW
menyampaikan sabdanya, dari Abu Qubail, ia berkata: “Kami pernah berada di sisi
Abdullah bin Amr bin al-Ash, ia ditanya: “Yang manakah diantara dua kota yang akan
ditaklukan lebih dahulu, Konstantinopel atau Roma?”, kemudian Abdullah meminta peti kitabnya yang masih tertutup.
Abu Qubail berkata: “Kemudian ia mengeluarkan sebuah kitab dari padanya. Lalu
Abdullah berkata: ‘Ketika kami sedang menulis di sekeliling Rasulullah SAW
tiba-tiba beliau ditanya: ‘Yang manakah diantara dua kota yang akan ditaklukkan
terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma?” Kemudian Rasulullah menjawab: “Kota
Heraklius akan ditaklukkan terlebih dahulu, yakni Konstantinopel.”
Menurut Husain hadits ini dikeluarkan oleh Ahmad dan
terdapat di dalam Al-Mustadrak di beberapa tempat. Dishahihkan oleh Al-Hakim
dan disepakati oleh Adz-Dzahabi, juga disepakati oleh Al-Bani di dalam Silsilah
Al-haditsish Shahihah 1/8.
Pembebasan Konstantinopel seperti yang diprediksikan
Rasulullah di atas, terjadi setelah melewati masa yang amat panjang, yakni 8
abad sejak Rasulullah menyampaikan sabdanya. Berikut kami sajikan kepada para
pembaca time line pembebasan Konstantinopel yang mudah-mudahan semakin mengokohkan
keimanan kepada Rasulullah SAW; memunculkan sifat optimisme memandang masa
depan walaupun saat berada dalam kesulitan; dan menjadi inspirasi bagi gerakan
Islam untuk mematangkan perencanaan dan konsisten pada sebuah program.
627 M:
Rasulullah SAW melayangkan surat dakwah pada kaisar Romawi,
Heraklius.
629 M:
Terjadi perang Mu’tah yang dilatarbelakangi pembunuhan
da’i-da’i Islam oleh orang-orang Ghasasanah (negara satelit Romawi). Dalam
perang ini Romawi mengirim bantuan 100.000 orang pasukan dan dibantu oleh
sekutunya orang-orang Qadha’ah sebanyak
100.000 orang, sehingga total pasukan berjumlah 200.000 orang, sedangkan jumlah
pasukan kaum muslimin adalah 3.000 orang. Pertempuran dalam perang ini
berlangsung imbang selama 7 hari. Pasukan muslim yang dipimpin Khalid bin Walid
kemudian mundur teratur, langkah ini dipuji Rasulullah SAW.
630 M:
Terjadi perang Tabuk, karena terdengar kabar bahwa Romawi
telah memobilisasi pasukannya untuk menyerang Madinah. Jumlah pasukan kaum
muslimin saat itu antara 30.000 sampai 50.000 orang, mereka keluar dari Madinah
menuju Tabuk yang berjarak 600 km dari Madinah. Namun ketika pasukan sampai di
Tabuk, pasukan Romawi telah mundur.
648 M:
Pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan, atas usulan
Mu’awwiyah kaum muslimin membangun armada angkatan laut sebanyak 1600 kapal.
Hal ini dibutuhkan untuk pengamanan wilayah Afrika Utara yang telah dikuasai
kaum muslimin, dan juga dibutuhkan untuk pembebasan Romawi. Karena tidak
seperti Persia yang terkonsentrasi dalam suatu wilayah daratan, Romawi
wilayahnya terletak di tiga benua yang dibatasi oleh Laut Tengah dan
ibukotanya, Konstantinopel, terletak di selat yang mengantarai Laut Tengah
dengan Laut Mati. Dari manapun arahnya, penyerangan ke arah Konstantinopel
lewat Asia atau Afrika harus melewati laut. Oleh karena itu selain diperlukan
angkatan darat yang kuat, angkatan laut akan sangat menentukan.
650 M:
Armada Islam yang dipimpin Abdullah bin Abu Sarah bertemu
Armada Romawi di Mount Phoenix yang dipimpin Kaisar Konstantin II. Armada
Romawi hancur lebur, konon 20.000 orang pasukannya tewas. Pertempuran ini
sangat menentukan. Selangkah lagi kaum muslimin akan menghampiri ibukota
Romawi. Namun sayang, kemelut yang terjadi di Madinah akibat timbulnya fitnah
terhadap Khalifah Utsman bin Affan membuat Mu’awiyah lebih tertarik mengurus
persoalan dalam negeri.
668 M:
Pada masa kekhalifahan Mu’awiyah, kaum muslimin menyerang
Romawi dengan menggunakan dua jalur, laut dan darat. Dari laut armada Islam
dikerahkan ke Hellespont menuju Laut Marmara sampai ke Selat Bosporus. Dari
darat, mereka menerobos Asia kecil menuju kota Chalcedon yang berada di selat
Bosporus. Pasukan darat kemudian dijemput armada laut dan diseberangkan ke
pantai kota benteng Konstantinopel. Namun sayang, kekuatan benteng Konstantinopel
diluar perhitungan Muawiyah. Benteng itu sukar ditembus. Kesulitan lebih besar
lagi ketika pasukan Romawi menggunakan senjata terbarunya yang disebut Greek
Fire atau Wet Fire. Senjata ini berupa bola-bola berisi cairan naftha yang
dilontarkan dan pecah sehingga bertebaran di permukaan laut. Kemudian dari atas
benteng pasukan Romawi menembakkan panah api ke laut, sehingga laut pun
terbakar. Pasukan muslim hancur dalam penyerbuan ini. Salah seorang sahabat
yang rumahnya pertama kali dikunjungi Rasulullah ketika hijrah, Abu Ayyub
Al-Anshary, syahid dan dikubur di balik dinding Konstantinopel yang kokoh itu.
Berikutnya kaum muslimin menghindari pengepungan langsung terhadap ibu kota
Romawi, pertempuran-pertempuran darat selanjutnya selama berabad-abad diarahkan
untuk menyempitkan wilayah Romawi.
717 M:
Maslamah bin Abdul Malik meninggal pada saat melakukan
pengepungan Konstantinpel. Peristiwa ini terjadi pada masa kekhalifahan
Sulaiman bin Abdul Malik (Bani Umayyah).
717 – 719 M:
Ini adalah masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, pada
masanya pengepungan Konstantinopel terhenti, pasukan Islam ditarik mundur.
1389 M:
Sultan Murad I bin Urkhan menyerang semenanjung Balkan.
Menaklukan Adrianapole dan menjadikannya sebagai ibukota . Dia memperluas wilayah
dan menguasai Shopia ibukota Bulgaria dan Salanika ibukota Yunani. Juga
mengalahkan Serbia.
1396 M:
Atas dorongan Paus, orang-orang Eropa bergerak ke
Konstantinopel untuk menyerang Beyzid I bin Murad yang sedang melakukan
pengepungan Konstantinopel. Namun pasukan besar tersebut dapat dikalahkan oleh
Beyzid. Tapi Timurlank dengan pasukan Tartarnya menyerbu tempat ini. Mereka
memasuki Ankara dan menghancurkan sejumlah besar pasukan Utsmaniyah. Lalu
menahan Sultan Beyzid yang kemudian meninggal dalam tahannannya. Timurlank
mengembalikan pemerintahan-pemerintahan Anatolia kepada pemiliknya.
Pemerintahan-pemerintahan Eropa ini lalu memisahkan diri seperti Bulgaria,
Serbia, dan Valacie.
1420 – 1451 M:
Ini adalah masa pemerintahan Murad II bin Muhammad, ia mengepung
Konstantinopel dan mengembalikan seluruh pemerintahan yang memisahkan diri ke
dalam perlindungan pemerintahannya. Juga berusaha mengembalikan
pemerintahan-pemerintahan Eropa (Bulgaria, Serbia, dan Valachie) serta
menguasai Albania.
1452 M:
Sultan Muhammad II memerintahkan pasukannya mendirikan
benteng di pantai selat Bosporus. Benteng itu dikerjakan selama 3 bulan, lalu
mereka bertahan mengepung Konstantinopel.
1453 M:
Pada suatu malam armada Turki Utsmani menyusur selat
Bosporus menuju Konstantinopel. Sebanyak 70 buah kapal terpaksa diseret ke
darat sejauh 5 km untuk kemudian dilayarkan lagi di laut. Romawi memang
memasang rantai-rantai besar yang menghalangi perjalanan laut. Pada malam itu
meriam-meriam Turki menyalak dengan dahsyatnya. Seiring kegoncangan dalam
benteng, masuklah tentara Islam menyerbu. Pertempuran pecah di laut dan juga di
benteng. Pagi subuh, 29 Mei 1453 M jatuhlah Konstantinopel ke tangan kaum
muslimin. Pekik takbir menggema dimana-mana. Terealisir sudah janji Rasulullah
SAW, melalui perjalanan panjang perjuangan kaum muslimin.
Saat ini kita sedang menanti dan terus bergerak untuk
merealisasikan janji Rasulullah berikutnya: Menaklukkan Roma (Italia). Insya
Allah. Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar! Wa li-Llahil hamd!
kalo dalam bahasa Madura "ROMA" itu memiliki dua makna, bisa jadi ROMA = RUMAH... Bisa jadi ROMA=KOTA ROMA.. hehehe
BalasHapusBisa juga nama makanan biskuat buat nemenin ngopi... :D
Hapus