Meski secara geografis Indonesia hanya mengenal dua musim, yaitu
musim kemarau dan musim penghujan. Yang mana kedua musim ini dipengaruhi oleh
kedudukan matahari terhadap bumi dan pengaruh letak Indonesia yang terletak di
garis khatulistiwa. Maka tak heranlah kalau Indonesia hanya memiliki dua musim
saja. Berbeda dengan negara – negara lain, semisal di Eropa yang mengenal 4
musim yaitu musim panas, musim semi, musim gugur, dan musim dingin (salju #eaa
).
Namun ternyata, di tengah masyarakat musim tidak hanya dikenal dua
musim saja. Melainkan banyak musim. Sebut saja, musim durian, musim mangga,
musim pancaroba, dan yang tidak kalah menyenangkan yaitu musim kawin. Hehe :D
Saya masih ingat dengan perkataan dari ibu, bahwa perkawinan di
Indonesia terlebih lagi khususnya di Jawa itu seperti memiliki musim
tersendiri. Bisa disurvei secara langsung, kebanyakan orang Jawa itu menikah
setelah panen padi sampai saat sebelum musim tanam, serta setelah bodho (baca:
lebaran). Kalau tipe musim yang pertama itu, kata ibu seperti kodok. Saat itu
banyak kodok yang keluar dari lubangnya (emang kodok tinggal di lubang ya? :D )
untuk mengeluarkan suaranya sebagai tanda ia sedang mencari pasangan dan
berkembang biak. Maka tak heran, kalau di tanah Jawa biasanya setelah musim
panen padi akan banyak didengar suara tip (hiburan ala pernikahan) di sana –
sini. Bahkan banyak dijumpai yang menikah itu tetanggaan. Ada pula yang Tip
(hiburan) di sebuah rumah baru selesai, sebelah rumahnya (tetangganya) pun Tip
nya mulai lagi. Jadi seperti saling iri .
Musim yang kedua, setelah bodho (lebaran). Waktu ini sangat identik
saat para pelancong, mudik ke kampong halaman. Ya maklum lah, Jawa merupakan
suatu daerah yang tingkat urbanisasi paling tinggi di Indonesia. Jadi banyak
para urban yang memang berasal dari Indonesia, sehingga momen lebaran yang
merupakan waktu pulang kampong setahun sekali digunakan dengan menikah (berlaku
bagi yang masih #Jomblo, tapi bagi yang mau nambah boleh juga kok :D #eaa ). Maka,
biasanya momen sehabis lebaran pun digunakan untuk resepsi pernikahan.
Eits, namun sebenarnya tulisan saya kali ini tidak akan membahas
tentang musim kawin itu. Melainkan Musim Pamer Anak.
Ya. Pasti tau lah, kalau udah nikah terus kawin ya tinggal menanti
buah hati lahir. Ini nih yang diharapkan para orang tua baru. Dengan datangnya
seorang anak yang akan memecah kesunyian di dalam rumah tangga.
Baik, sesuai dengan rencana saya di muka bahwa yang akan saya bahas
adalah musim pamer anak.
Sebagian besar para jamaah facebookiyah akhir – akhir ini pasti
sering melihat foto – foto anak kecil (baby unyu – unyu yang muncul di tampilan
depan saat Anda memasuki FB). Yups, foto yang bergambar anak kecil lagi
berbalut dengan kain, ataupu sedang tidur yang difoto oleh orang tuanya.
Beberapa hari ini, para jamaah facebookiyah diliatkan foto anak
yang imut (cewek, cantik, unyu-unyu, menggemaskan) yang merupakan anak ke empat
dari seorang ustadz yang fenomenal (sebut namanya gak ya? :D )
Ini Lho foto anak beliau, unyu kan? :D |
Foto yang menggemaskan dan menyenangkan, hehe bagi yang belum punya
anak kayak saya jadi ngiri, nyungir, manyun, gumam (kapan ya? )
Tapi sesungguhnya, ada motivasi tersendiri kenapa menampilkan foto
anak barunya itu di media social? Mau tau kan?
Ya jawabnya, biar yang belum nikah segera. Hehe. Tapi intinya,
semoga anak tersebut kelak menjadi seorang manusia yang siap berjuang harta dan
jiwanya demi kebangkitan Islam. Itulah mengapa banyak diantara para orangtua
yang mempunya baby unyu memamerkan foto bayinya. Semoga dari para orang yang
melihat foto itu mengalir sebuah do’a yang insya Allah akan diijabahi oleh
Allah SWT. Karena tidak lah tau, dari siapa sebuah do’a itu diterima, karena
itu mintalah do’a pada siapapun.
Dan satu lagi, yang belum nikah waktu mendo’akan, berdo’a juga biar
segera menyusul. Aamiin.
(Do’akan saya juga ya semoga secepatnya menyusul, Aamiin)
Dan ada amalan dari Nabi SAW, apabila lahir seorang bayi maka
berdo’alah:
بَارَكَ
اللهُ لَكَ فِي الْمَوْهُوْبِ لَكَ، وَشَكَرْتَ الْوَاهِبَ، وَبَلَغَ أَشُدَّهُ، وَرُزِقْتَ
بِرَّهُ. وَيَرُدُّ عَلَيْهِ الْمُهَنَّأُ فَيَقُوْلُ: بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ
عَلَيْكَ، وَجَزَاكَ اللهُ خَيْرًا، وَرَزَقَكَ اللهُ مِثْلَهُ، وَأَجْزَلَ
ثَوَابَكَ
“Semoga Allah memberkahimu dalam anak yang
diberikan kepadamu. Kamu pun bersyukur kepada Sang Pemberi, dan dia dapat
mencapai dewasa, serta kamu dikaruniai kebaikannya.”
Sedang orang yang diberi ucapan selamat
membalas dengan mengucapkan: “Semoga Allah juga memberkahimu dan melimpahkan
kebahagiaan untukmu. Semoga Allah membalasmu dengan sebaik-baik balasan,
mengaruniakan kepadamu sepertinya dan melipat gandakan pahalamu.”
[Al-Adzkar, karya An-Nawawi, hal. 349, dan Shahih
Al-Adzkar lin Nawawi, oleh Salim Al-Hilali 2/713]
Semoga tulisan ini menjadi do’a bagi anak yang baru lahir, dan bagi
para #Jomblo supaya segera menyusul. Mohon do’anya juga untuk saya. Hehe.
Salam BerkahBarakah,
Follow saya (@nasruriaji) on twitter.
Gabung juga di sini : http://www.facebook.com/NasruriAjiPratomo
ketahuan sama orangnya entar... :-)
BalasHapussemoga jomblo2 yang sdh kepengen nikah.. d beri kemudahan untuk segera menikah...punya anak dan bisa upload foto anak unyu2 d fb... :)
BalasHapus